September 26, 2012

yang ku suka darimu

Kau benar-benar mau tahu apa yang kusukai darimu?
Pertama, aku menyukaimu karena kamu berbeda dari cewek-cewek yang selama ini kutemui. Saat aku melihatmu, selalu saja kamu terasa sangat berbeda. Kamu selalu membawa buku. Sesuatu yang aku suka, hingga membuatku berhenti melangkahkan kaki, dan mulai menoleh menatapmu.

Kedua, aku benar-benar memperhatikanmu saat aku tahu ternyata kamu menyukai hal yang kurang lebih sama denganku. Setelah mengenalmu, aku tahu ternyata membicarakan puisi dan essay ternyata lebih mudah denganmu. Itukah yang membuatmu terasa lebih smart bagiku, aku lama baru menyadarinya. Aku senang ada teman ngobrol yang cocok ketika topik yang terangkat adalah sastra, dan denganmu tak akan pernah terasa membosankan.

Selanjutnya, aku melihatmu selalu bersedih. Tak jarang aku menemukanmu diam-diam menangis. Betapa ingin rasanya aku selalu memelukmu, mengatakan bahwa aku ada untukmu, aku akan melindungimu, membahagiakanmu. Kini setelah aku mengenalmu, meski sudah jarang kutemui gurat-gurat sedih itu, tapi aku selalu merasa ingin melindungimu. aku ingin memastikan kamu tak kurang apapun, aku bersedia melakukan apapun untuk membuatmu tersenyum bahagia. Dan aku ingin kau tersenyum karenaku.

Jika kukatakan yang satu ini, mungkin kamu akan menyangkalnya, dan tak percaya padaku. Tapi memang benar adanya. Aku suka melihatmu

dengan teman

" Kau melamun lagi."
" Ya. Kacau saja perasaanku."
" Sedih memikirkan dia ya?"
" Bukan. Kacau banget. Aku takut sepertinya Pipi merasa kalau aku hanya menjadikan dia pelampiasan."
" Lantas apa reaksi Pipi?"
" Tak ada. Seolah tak ada apa-apa."
" Berarti itu perasaanmu saja. Siapa tahu Pipi tidak menganggap demikian. Kamu sendiri kenapa tidak bisa membalas perasaan Pipi? Kamu tuh disukai pangeran kok tidak mau."
" Aku bukan cinderella express. Nothing's so special in me."
" Hahaaaa....memang tidak ada. Tidak ada yang istimewa padamu. Kecuali Pipi saja yang melihat hal itu dari sudut pandang yang berbeda. Dari balik tembok!"
" Kau ini!"
"Tunggu. Mungkin itulah yang disukainya."
" Maksudmu apa?"
" Itu. Mukamu yang cemberut dan matamu yang membulat saat ngambek."
" Sudah dua kali kau mengejekku."
" Ya. Dan kalau sudah seratus kali aku akan memberimu hadiah voucher makan es krim."
" Gila kau!. Aku tidak makan es krim. Kau cari amannya saja."
" Menurut yang aku dengar, sepertinya sudah menjadi rahasia umum jika Pipi seka bertengkar dengan si itu. Bisa saja salah satu alasannya adalah kau."
" Kira-kira kenapa ya?"
" Mereka sepertinya punya hubungan aneh. Bersaudara tapi aneh."
" Maksudmu?"
" Aku pernah sekali waktu mendengar mereka adu mulut, dan sekalinya aku dengar ada yang menyebut namamu."
" ............."
" Aku rasa Pipi serius menyukaimu."
" Aku sudah bilang kan, mengapa harus aku?"
" Tanya padanya, jangan padaku. Kau meremehkan namanya yang terukir di cincin yang sedang kau pakai. Itu bukan sekedar hadiah ulang tahun yang bisa saja diberikan kepada sembarang cewek yang lewat di depannya. Pasti  ada maksud lain."
" Aku jadi mengendus ada yang aneh denganmu. Mengapa kamu selalu membelanya."
"

kau pantas digoda

"aku merindukanmu"
"hmmmmm...."
"katakan sesuatu doong, apa kamu tak kangen padaku?"
"what if i said no?"
"aku marah"
"kamu lucu deh.Kok mudah marah"
"aku lama memendam rindu, sudah lama ingin bertemu, dan kau kutanya lantas jawab tidak?"
"kamu pasti sambil cemberut tuh, mengatakan semua itu!"
"keluar kamu dari ruangan itu, ke teras, aku ingin melihatmu"
"kamu tak akan bisa melihatku"
"ayolah, sekarang kamu keluar dari ruangan"
"seperti itukah merayu itu?"
"please deh, jangan kekanak-kanakan begitu"
"lho, bukannya kamu yang lebih kekanak-kanakan?"

aku tersenyum sendiri membayangkan dia yang cemberut, sampai akhirnya aku memutuskan untuk keluar ruangan dan mencari-carinya di teras gedung seberang. Kututup teleponnya dan aku mulai melangkah keluar ruang. Dia tersenyum dari seberang,melihatku,

"kamu cantik hari ini"
"besok sudah tidak??"
"jangan merajuk begitu, aku benar-benar senamg melihatmu. Kamu tidak merasa demikian?"
"Iya, aku juga senamg bertemu denganmu.Puas, sekarang?"
"kamu nanti datanglah ke tempatku ya. Buatkan aku sesuatu yang enak"
"kamu ingin makan apa?"
"apa saja aku mau"
"mudah, nasi dan ikan asin mau kan?"
"aku kan bukan kucing"
"tadi kamu bilang apa saja mau"
"kamu jangan menggoda terus. Aku geregetan nih. Awas nanti kucium kau kalau bertemu"