Februari 21, 2013

TGIF

dengan diiringi yong hwa menyanyikan lagu y,why? aku merasa ingin bertanya juga mengapa?? kali ini aku ingin membicarakan tentang sebuah amanat. meskipun terdengar sok tahu, aku ingin menyampaikan hal yang terlintas di benakku, sama tujuan dengan mengasah kemampuanku merangkai kalimat. aku tak ingin kemampuanku terbang bersama angin.

kemarin ada surat penunjukan untuk menerima jabatan. hari sudah siang ketika surat itu datang, dan karena kabar burung yang telah didengar sebelumnya adalah akan ada yang menerima amanat itu, maka dengan penuh semangat dan debaran jantung yang terasa sekali, kita  buka surat tersebut untuk dibaca isinya, yang ternyata sungguh mengejutkan. seseorang yang selama ini tidak kita sangka akan mampu untuk memikul sebuah amanat, ternyata malah lolos dan mendapat promosi yang malah samasekali tak pernah dia singgung-singgung ketika berada dalam obrolan. aku sendiri merasa heran, seperti apakah kriteria dan seperti apa bentuk penilaian yang ada, sehingga orang itu bisa mendapatkan amanat. aku sudah jelas-jelas tak akan masuk dalam lingkaran itu, karena bersekolahpun aku tidak. masalahnya begini, aku membandingkan dengan beberapa orang lain yang memang selalu dan selalu membicarakan hal itu, seolah menjadi trending topik setiap hari. bagiku, bukannya sebaiknya kita berlaku seperti biasanya saja, ditambah peningkatan kinerja, pastilah atasan akan menyadari perubahan kita, kecuali kita serumah dengan atasan yang bebal. aku yakin, sedikit apapun perubahan ke arah kebaikan, memang sulit dilakukan, tapi akan menambah nilai untuk meningkatkan nilai prestasi. mengapa tak semua orang menyadari hal ini? kembali pada kenyataan, dan bahkan bersekolahpun aku tidak. mengapa bagi mereka yang malah jauh melampaui aku tingkat pendidikannya, sukar untuk memahami hal ini? apa yang dipandang pada sebuah jabatan? menurutku, jabatan itu amanat, tak perlu untuk dikejar. pasti akan datang pada saatnya. dan malah terlihat sangat menggelikan, saat kita mengejar, malah tak terkejar dan malah menimpa pada orang lain, bukankah itu sama bebalnya? memang sekarang lagi booming pelaksanaan clean and good governance, lha malah bukannya jadi aneh jika kita tidak punya niatan baik dalam perbaikan kinerja, dan hanya menggunjing tentang lobi-lobi? apa yang membanggakan, memiliki jabatan karena lobi-lobi dan bahkan suap, atau memang kita ditunjuk karena kita mampu? belakangan, jika ketahuan, dan kita tak mampu bekerja, bukannya malah lebih menjadikan bahan gunjingan? itukah yang dicari? setidaknya menurutku sebaiknya perbaikan diri itu perlulah, tanpa harus menjadikan sebuah jabatan itu trending topik.

inilah yang paling mendasar perbedaan pandanganku dengan cihuahua. benar pula kata si kembar bahwa kecantikan itu berbanding terbalik dengan isi otaknya. tanpa mengurangi kenyataan bahwa banyak pula bidadari yang tidak dungu.

Februari 20, 2013

tanya:apa guna rhino ada di situ?

semakin hari aku semakin bertanya, apa fungsi rhino di situ?? aku selalu saja mendapati kekurangan berkasku, dan hal itu terjadi setelah berkas melewatinya? aku jadi bertanya-tanya, kemarin diapakan berkas itu? apa saja yang telah dibaca dan dilihat olehnya, sehingga berkas dalam kondisi tak lengkap, dan aku harus pontang-panting mencari kelengkapannya. kukira, dengan adanya rhino di situ, semua yang akan aku bawa ke lapangan telah dipersiapkan olehnya, dalam kondisi lengkap dan tak ada kekurangan saat berkas masuk ke harry potter. mengapa pula selalu harry potter yang mengingatkan aku untuk menagih kekurangan berkas ke pemohon. mengapa ketika penerimaan tak langsung ditanyakan saja valid atau tidaknya berkas, sehingga belakangan tidak terjadi penundaan pengetikan oleh harry potter hanya karena berkas ada yang belum dilampirkan. sungguh membuat malu petugas yang ke lapangan to??

aku sebenarnya ingin berdiskusi lebih lanjut mengenai hal ini, akan tetapi kurasa ada ganjalan lagi karena aku akan menghadapi burung-burung nazar itu pada akhirnya. apakah masalah semacam ini bisa dibilang kompleks? kukira tadi aku sudah mendengar chief bilang untuk mengadakan koordinasi, kukira kita bisa mendiskusikan antara lain hal ini pula. tapi pasti hal ini bukan hal yang patut dibesar-besarkan, karena kembali pada, siapakah aku? tak sepantasnya aku membawa soal sedemikian remeh ke permukaan. harusnya aku tetap diam, dan dalam hati mengutuki burung-burung nazar itu, bahwa suatu saat nanti, saat dia pergi, dia akan menyadari bahwa sekecil apapun ucapanku, sebenarnya ada benarnya juga.


Februari 19, 2013

kali ini ada bom lagi!!!

sesiang kemarin aku mengerjakan pengajuan kekurangan tunjangan beras, yang ternyata setelah aku antar pengajuannya, dan ternyata masih salah!! aku berencana untuk mengerjakan kembali seesokan harinya, pagi-pagi sekali, demi memenuhi batas akhir pengajuannya.

dan tadi pagi, aku dengan sangat terpaksa harus merelakan pekerjaan itu tertunda lagi selama beberapa jam, karena sarana harus bergantian, dan aku yang sudah mengantri dari pagi, harus meninggalkan tempat dengan memendam rasa marah.

tapi haruskah aku marah? marah terhadap siapa? dan seberapa hebatkah pekerjaan yang aku lakukan itu? seberapa besar artinya? bagiku, semua itu merupakan tanggung jawabku, jadi sekecil apapun tetap harus aku kerjakan dengan penuh tanggung jawab. entahlah bagi orang lain, mungkin segala yang aku lakukan memang tidak berpengaruh apa-apa.

aku mulai menyadari bahwa apapun yang aku lakukan memang tidak membawa perubahan apa-apa bagi orang lain, kecuali rasa malas bekerja saja. tak ada artinya.

tiga belas feb

dan sk ho an. antonio salim masih saja ada kurangnya! jare kurang sk ho asli yang lama. kenapa juga aku baru diberitahu hari ini, itupun setelah aku tanya. atau karena tuan slijmering merasa perlu jaga jarak, toh yang butuh siapa? atau karena ingin menjatuhkan aku, bahwa seperti itulah rasanya dijatuhkan di mata pemohon.

aku jadi tak habis pikir, jika memang ada kekurangan, mengapa harus memo rhino ada tambahan lagi setelah diketik harry potter? apa berkas setelah diketik itu masuk validasi lagi? jika itu memo tuan slijmering, mungkin aku bisa maklum. kan setelah peninjauan, masuknya ke pemrosesan. apa penentuan lolos tidaknya berkas setelah diketik itu harus masuk ke validasi lagi? aku sekarang sedang bicara tentang runutan atau perjalanan berkas.


cuuukkkk!!!

mengapa pula kekurangan itu harus hari ini aku ketahui, setelah aku tanya. rasanya aku pingin membanting saja berkas itu. dengan benar-benar sulit, aku berusaha sekuat tenagaku untuk meredam emosi. oke, memang aku bukan tipe orang yang pantas untuk diajak berteman. aku bukan orang yang menyenangkan, yang asyik, dan tak menarik untuk dijadikan teman. tapi ini kan urusan pekerjaan. urusan ini ada bersebelahan dengan urusan tetek bengek pertemanan. jika memang pantas, bukankah harusnya dalam pekerjaan kita tetap bersikap objektif? sungguhpun aku salah meletakkan otakku di lantai, dan hatiku aku letakkan di kepala, tapi haruskah aku menyalahkan dan mengkambinghitamkan pekerjaan untuk sebuah pertemanan yang tidak aku butuhkan sekalipun?

pada sebuah rabu

pada rabu ini, aku melihat sesuatu yang lain. aku melihat sebuah kesibukan lain, yang membuatku jadi berpikir, bukankah sebaiknya energi itu sebaiknya dibuang dengan cara demikian.

pada rabu ini, aku mulai menyadari sesuatu. adalah bahwa pada diam kita pun, bisa saja disalahartikan. bahwa pada setiap jengkal ekspresi yang kita pertontonkan atau tidak kita pertontonkanpun, sudah sangat mungkin disalahtafsirkan. ah, aku baru saja diberitahu sebuah pendapat tentang bagaimana sesungguhnya orang lain itu bisa memandangku dengan berbagai tatapannya, yang entah aku suka atau tidak.

pada rabu ini, harusnya aku senang karena aku mendapatkan sesuatu yang menyenangkan, yang mencerahkan, dan yang membukakan sebuah pandangan baru. tentang pendidikan dan masa depan yang panjang tentang anak-anak, bahwa serumit apapun kenyataan yang harus kita hadapi, jika kita lalai, maka tak akan berarti lagi semua yang telah kita jalani jika kita tidak melakukan sebuah kebenaran.

pada rabu ini, aku melihat ada sisi lain yang bisa aku nilai positif, hanya karena hal sepele, yaitu hadirnya alat baru. meja pingpong. apa menurutmu pentingnya sebuah meja pingpong, di saat terjadi kekacauan dalam revolusi ini? bagiku memiliki arti.

itu sebuah keajaiban yang terjadi di sini. sebuah keajaiban yang bisa mengubah desah resah menjadi hentak teriak lantang, tapi penuh keringat dan melupakan sejenak caci di hati. benar tidak? bagiku itu sebuah keajaiban yang bisa mengubah duduk-duduk bergosip menjadi luapan teriakan penuh kepuasan karena memukul bola.

ada tanganku/ sekali jemu terkulai//

menari saja kau jari, tulis karena kertas gersang, tenggorokan kering, sedikit mau basah.

segala yang tampak absurd bagiku, kini mulai terlihat nyata, dan meski nyata, apalah artinya untuk aku nyatakan dengan sungguh-sungguh dan penuh perasaan. aku sudah membuntukan perasaan dan kepekaanku, hanya untuk mengalihkan perhatianku pada hal di luarku yang tidak aku sukai, dan tidak menyenangkan hatiku. kubangun benteng untuk menyembunyikan perasaanku, kegalauanku, dan semua pendapatku tentang kenyataan di sekitarku yang tambah mencekik. apalah aku, meski tahu mana yang benar dan mana yang salah, tetap saja bagi semuanya tak ada artinya. sebaiknya aku tetap diam. mungkin akan lebih baik begitu.

karena kau tak kan apa-apa
aku terpanggang tinggal rangka




Februari 13, 2013

setelah sekian lama

aku teringat padamu, tadi sewaktu aku melintasi ruang kerjamu, aku hanya sanggup melirikmu, merasakan bahwa itu adalah dirimu.
tanpa kau tahu, mungkin aku benar pada satu hal, yaitu aku mulai merasakan kerinduan, pada saat-saat kebersamaan kita, pada pembicaraan-pembicaraan kita tentang banyak hal, tentang banyak hal yang aku tertarik dan aku pahami. dan bukan melulu membicarakan baju semata, hal yang berada jauh dari pikiranku.
aku ingin bertanya padamu, adakah kau merindukan saat-saat bersamaku lagi?atau aku mulai menjadi orang yang sangat menyebalkan bagimu, hanya karena aku jarang sekali menemuimu?
jika kamu mau sedikit saja mendengar bahwa aku sangat ingin kita mengulang kembali saat-saat kita hanya membicarakan hal yang remeh-remeh, tapi bagiku suatu yang berharga karena aku jadi memiliki sudut pandang yang berbeda tentang suatu hal.
aku masih ingat, terakhir kalinya aku menyadari bahwa aku sudah tak lagi menyenangkan bagimu, adalah saat peristiwa kopi.
kau mau tahu ceritaku tentang peristiwa kopi?aku menulis di tempat lain, tapi secara garis besar aku bisa sedikit menuliskan lagi di sini.
waktu itu, ketika seperti pagi-pagi biasanya, kita mengawali hari bekerja dengan sarapan bersama di warung di depan kantor. sungguhpun aku sendiri jarang makan di pagi hari, tapi aku masih senang untuk sekedar duduk-duduk menemanimu sambil minum kopi. seingatku kita hanya berdua, jadi aku masih ingat pahitnya.
aku ingat ketika kopiku belum juga tandas, tetapi gaya makanmu yang bahkan bagiku sedikit lebih lama dari ukuran pada umumnya, sudah membuatmu menyudahi sarapanmu. dan kamu beranjak begitu saja, seolah memang ada sesuatu yang mengganjal di tenggorokanmu, untuk terus segera kau buang. jadi aku merasa kau tinggalkan. dan bukan hanya merasa kau tinggalkan, tetapi lebih banyak pada penghianatan, kau mulai merasa gerah duduk berdua denganku, atau kau malu, atau kau tak suka lagi bersamaku.
kupendam gejolak emosiku mengenai hal ini sejak saat itu, tak bisa aku beritahukan pada siapapun, mungkin kecuali pada kucing tetangga yang sering tanpa diundang sudah berani masuk ke rumahku.
aku mulai membuat dinding untuk membentengiku sendiri, untuk menangkal perasaan-perasaan ditinggalkan seperti itu lagi, dan yang lebih utama, untuk melindungiku agar gejolak emosiku tidak terlihat, dan tidak bisa keluar.
kini aku mulai tak tahan lagi, aku benar-benar merindukan saat-saat bisa bersamamu, berbincang tentang banyak hal yang menambah isi kepalaku, dan aku tidak merasa bosan dengan topik-topik yang kau miliki, karena jauh lebih luas daripada hanya sekedar membicarakan baju.
sedari tadi aku memikirkanmu, adakah kau rasa?
atau memang sudah sepantasnya aku membangun lebih tinggi dan lebih tebal lagi tembok yang mengelilingiku?karena aku merasa sudah tak pantas lagi berada berada di sekitarmu?
aku mengakui, aku tak akan bisa mengikuti gayamu, tak akan pernah mampu untuk menyejajarkan diri denganmu, tapi aku juga tidak mau jika kau merasa risi dengan keberadaanku di sekitarmu, mungkin akan mengganggumu.
jadi baiknya kita padami
unggunan api ini
karena ku tahu kau tak kan apa-apa
aku terpanggang tinggal rangka