Desember 14, 2011

coffee break

" Cappuccino pahit masih saja kau suka."
" Jangan lupa, kopi juga."
" Apa hebatnya rasa pahit yang gak bisa langsung hilang."
" Kau akan suka kalau sudah terbiasa."
" Ya memang, kita bisa menyukai sesuatu karena terbiasa."
" ..."
" Aku sudah terbiasa mencintaimu, meski pahit aku menyukainya."
" Kau bisa melupakannya."
" Tidak. bagiku tidak bisa."
" Sampai kapan kau akan bertahan?"
" Seribu tahun, sampai aku tidak bernafas lagi."
" Kau gampang banget merayu."
" Kau yang selalu membawaku ke arah itu."
" Itukah alasan kau beri aku barang-barang mahal itu?"
" Kita bisa memberi tanpa mencintai, tapi kita tidak bisa mencintai tanpa memberi."
" ..."
" Kau tak pernah lelah?"
" Rasa cintaku telah mengubur semua rasa."
" Mulai lagi..."
" Akan kuberikan semua milikku, please be mine."
" Tapi mengapa?"
" Stop asking me why. Menyakitkan. Tahu!"
" ..."
" Karena jawabannya akan selalu sama. Karena aku sangat mencintaimu."
"..."
" Aku tahu kau bisa mengerti aku, kau bisa memahamiku, meski aku tidak bicara kau mampu mengerti arti tatapan mataku. Jadi tolong jangan membohongi hatimu sendiri."
" Kau yang jadi banyak bicara."
" ..."
" Kalau kau merasa lelah, berhentilah."
" Sudah aku bilang aku tidak punya rasa itu. Kau yang lelah dengan semua ini? Dengan obsesiku terhadapmu, dengan semua perhatianku?Tapi aku tahu kamu hanya membohongi perasaanmu sendiri. Kau jangan menyiksa dirimu dengan selalu berpura-pura begitu."
" Maafkan aku."
" Matamu sudah mengatakan semua itu padaku. Kamu jangan bicara lagi."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar