bagai biola tak berdawai
sunyi hidup tanpamu
bisu tak bernada
kelu tak bersuara
hampa hidupku tanpa cintamu
Mei 07, 2012
Mei 02, 2012
Ingatan, sebuah puisi joko pinurbo
Hujan masih mengingat saya
walau saya tak punya lagi daun hijau
yang sering dicumbunya dengan gila
sampai saya terengah-engah
menahan beratnya cinta.
Hujan masih mengingat saya
walau saya tinggal ranting kering
yang akan dipatahkannya
dan dibawanya hanyut dan sirna.
(2012)
walau saya tak punya lagi daun hijau
yang sering dicumbunya dengan gila
sampai saya terengah-engah
menahan beratnya cinta.
Hujan masih mengingat saya
walau saya tinggal ranting kering
yang akan dipatahkannya
dan dibawanya hanyut dan sirna.
(2012)
Pada Suatu Pagi Hari, Karya Sapardi Djoko Damono
Maka pada suatu pagi hari ia ingin sekali menangis sambil berjalan
tunduk sepanjang lorong itu. Ia ingin pagi itu hujan turun rintik-rintik
dan lorong sepi agar ia bisa berjalan sendiri saja sambil menangis dan
tak ada orang bertanya kenapa.
Ia tidak ingin menjerit-jerit berteriak-teriak mengamuk memecahkan cermin membakar tempat tidur. Ia hanya ingin menangis lirih saja sambil berjalan sendiri dalam hujan rintik-rintik di lorong sepi pada suatu pagi.
Sapardi Djoko Damono, 1973
Ia tidak ingin menjerit-jerit berteriak-teriak mengamuk memecahkan cermin membakar tempat tidur. Ia hanya ingin menangis lirih saja sambil berjalan sendiri dalam hujan rintik-rintik di lorong sepi pada suatu pagi.
Sapardi Djoko Damono, 1973
Langganan:
Postingan (Atom)