Maka pada suatu pagi hari ia ingin sekali menangis sambil berjalan
tunduk sepanjang lorong itu. Ia ingin pagi itu hujan turun rintik-rintik
dan lorong sepi agar ia bisa berjalan sendiri saja sambil menangis dan
tak ada orang bertanya kenapa.
Ia tidak ingin menjerit-jerit berteriak-teriak mengamuk memecahkan
cermin membakar tempat tidur. Ia hanya ingin menangis lirih saja sambil
berjalan sendiri dalam hujan rintik-rintik di lorong sepi pada suatu
pagi.
Sapardi Djoko Damono, 1973
Tidak ada komentar:
Posting Komentar