saat ini sedang hujan, dengan suaramu yang menghentak di telinga, aku berusaha sekuat-kuatnya untuk berkonsentrasi pada pekerjaan, yang sesungguhnya semakin membebani. karena pikiranku berada jauh di tempatmu, bersama anganku tentangmu, dan segala tentangmu.
aku berusaha untuk sejenak melupakanmu, tapi semakin kuhembuskan kata untuk melupakanmu, maka semakin kuat bayanganmu menari di mataku. aku merasa heran, mengapa kini aku sulit untuk melihat kegelapan, karena dalam setiap kedipan mataku, selalu terlihat dirimu.
hujan ini semakin membuat sekitar menjadi dingin, sedingin aku merindukan dirimu untuk selalu tersenyum. sering kali kulihat dirimu sendiri, seperti selalu ada yang menusuk-nusuk matamu, membuatnya selalu menggenang penuh air. airmata sedihkah, atau airmata bahagia? kuharap itu sebuah bulir airmata bahagia, karena betapa ingin aku melihatmu selalu bahagia, sungguhpun dalam untaian airmata.
benarkah airmata ini airmatamu ataukah titik air hujan yang membasahi bumi? mengapa tak kulihat sedikitpun cahaya terang di matamu, saat tatapan kita bertemu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar