Aku tidak tahu perasaan apa ini. Yang kutahu hanyalah saat aku meninggalkanmu ribuan kilometer jauhnya, terasa begitu dekat dengan anganku tentangmu, dengan bayangmu yang mengelilingiku, dengan mimpi-mimpiku berhiaskan dirimu. Semua yang kulihat adalah bagian dari dirimu. Semua yang kutemui adalah paras yang sama denganmu. Semua suara yang kudengar mengingatkanku padamu.
Apakah perasaan ini cinta? Aku tak tahu.
Selama ini aku hanya mengasah pisau dendam itu sampai berkilat. Tanpa sedikitpun rasa yang lain, selain kehampaan. Kosong yang terus menerus ada. sejak dulu aku tak pernah tahu arti cinta, sejak orang yang seharusnya mengajarkan aku tentang perasaan indah itu telah terenggut, aku hanya tahu rasa sepi, sendiri, sambil mencari-cari arti kehadiranku di dunia ini.
Hingga aku bertemu denganmu. Danau yang dalam di matamu telah menenggelamkan aku dalam rasa hangat di jiwamu. Kutemukan sekeping hatiku yang masih bersisi manusia, yang memiliki rasa takut kehilangan, dalam segalanya. Takut jika kau tinggalkan, takut akan kesendirian, takut jika kau tak kutemukan lagi setelah kupejamkan mataku. Sungguh ternyata aku masih memiliki secuil harapan yang tak tersentuh oleh kilatan pisau dendam itu.
Kau mampu memecahkan teka-teki di pintu hatiku, menjelajahi setiap lorong, merasuki setiap ruang, hingga kau temukan di situlah aku, sendiri meringkuk kedinginan dibalut sepi.
Kau peluk jiwaku yang rapuh dan lemah, kau alirkan hangatmu hingga aku mampu beranjak dan berjalan di sisimu. Aku merasa begitu dekat dan terikat denganmu. Aku takut kehilanganmu, karena kini kaulah satu-satunya alasan bagiku untuk terus hidup.
Jika perasaan ini cinta, maka aku sangat mencintaimu.
Layar ditutup
Tidak ada komentar:
Posting Komentar